Skip to main content

Hidup dalam Kekudusan

Ps. Indri Gautama
Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus. Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis:

Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. – 1 Petrus 1:13-16
Salah satu definisi kekudusan adalah berada dalam keadaan murni. Dalam bahasa Ibrani, kudus adalah ” kadosh” artinya naik lebih tinggi. Dalam bahasa Inggris, definsi kudus adalah “ cut above” artinya di atas rata-rata. Tuhan memanggil kita untuk naik ke standar-Nya, untuk hidup sebagaimana Dia hidup dan berpikir sebagaimana Dia berpikir. Inilah panggilan Tuhan gereja-Nya: “ Kuduslah kamu, sebab Aku kudus”.

Orang yang sombong berpikir bahwa ia dapat mencapai kekudusan dengan mengandalkan kekuatannya untuk mentaati berbagai peraturan. Sebaliknya, orang yang rendah hati tahu bahwa ia tidak dapat mencapainya. Ia bergantung pada anugerah dan kekuatan Allah; dan Allah memberikan anugerah kepada orang yang rendah hati. Kekudusan adalah pekerjaan anugerah Allah, bukan hasil kekuatan daging. Sebab tanpa kasih karunia Tuhan, tidak ada orang yang mampu hidup dalam kekudusan. Namun demikian, seringkali kita berpikir, apakah mungkin hidup kudus?

“ Karena itu, saudara-saudara demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah; itu adalah ibadahmu yang sejati.” – Roma 12:1

Dalam alkitab versi NKJ, “ibadahmu yang sejati“ dikatakan sebagai ’’ your reasonable service“. Reasonable artinya dapat dijangkau, berada dalam jangkauan kemampuan. Dengan kata lain, hidup dalam kekudusan adalah kehidupan yang dapat dijangkau, dan merupakan kehidupan Kristen rata-rata, bukan sesuatu yang mustahil. Nah, bagaimana kita dapat hidup dalam kekudusan?

* Hidup dalam takut dan hormat akan Tuhan. Ibrani 12:28 berkata “ Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.”

* Belajar firman Tuhan, sebab firman adalah ilham Allah (2 Timotius 3:16 – Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran). Dalam bahasa Gerika, ilham adalah “ Teos neuma” artinya nafas Allah.

* Memperbarui pikiran dengan firman. “ Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.“ – Roma 12:2. Dalam bahasa Inggrisnya “ be transformed” artinya menyeberang dari dunia, naik ke tempat yang lebih tinggi. Sekalipun kita hidup di dunia, tetapi berjuang untuk bersikap sama seperti Tuhan.


* Fokus pada karakter Tuhan dan bukan pada peraturan-Nya. Karena peraturan mematikan, tetapi karakter dan kasih karunia-Nya memampukan kita hidup kudus. Law gives you the picture of holiness, but grace gives you the power to live holy.

Ketika Tuhan beri perintah, maka Dia juga akan memberikan kasih karunia-Nya agar kita mampu melakukan perintah-Nya.


Comments